Sabtu, 22 Desember 2012

Lorra (part 1)


Namaku Flavy. Aku tinggal di suatu kota di suatu planet. Tidak, bukan di Bumi. Kenapa harus Bumi? Kalian pikir aku manusia? Tidak, bukan. Aku bukan manusia. Aku makhluk Modra dari Planet Lorra. Aku bernafas bukan dengan oksigen, tapi dengan helium. Kalian pasti berpikir aku melayang. Tidak, aku tidak melayang. Makhluk yang sejenis denganku juga tidak. Kenapa? Karena gravitasi di planet kami sangat besar sehingga kita tidak akan bisa terbang dengan helium. Percayalah, bahkan pesawat seperti di Bumi saja tidak ada. Gravitasi yang berat itu mengharuskan kami tetap di tanah.

Mungkin kalian bingung kenapa aku bisa tahu tentang bumi. Ya, tentu saja. Walau kami belum bisa menciptakan benda yang dapat melayang di dalam atmosfer, tapi para ilmuwan kami sudah berhasil menciptakan benda yang dapat keluar dari atmosfer. Dengan benda itu, kami dapat mengelilingi jagat raya. Tentu saja kami tidak keluar dari galaksi, tapi dengan benda itu kami dapat mengunjungi Bumi.

Ketika itu aku adalah salah satu ilmuwan muda yang ikut mengadakan penelitian ilmiah ke sana. Bumi sangaaaat indah. Benda-benda hijau mengelilingi rumah-rumah penduduk. Tidak hanya hijau, ada juga yang coklat, kuning, merah, dan sebagainya. Bahkan benda-benda putih juga ada. Benda-benda putih itu mengisi jalanan, rumah, bahkan benda-benda hijau itu tertutup oleh si benda putih! Genangan air juga berubah menjadi keras. Kenapa bisa? Aku juga tidak tahu.

Hal-hal di Bumi itulah yang akan dipelajari oleh kami, makhluk Modra. Kenapa? Karena planet kami sedang menjelang kehancuran. Tentu saja hanya kami, para ilmuwan, yang tahu soal itu. Jika penduduk tahu, maka akan terjadi kegemparan besar. Bisa-bisa mereka keluar dari Lorra dan tidak tahu harus kemana. Atau bisa juga mereka mencuri roket pemerintah yang harusnya dipakai untuk evakuasi besar-besaran. Maka dari itu, para ilmuwan tidak menyebarkan berita ini ke siapa pun. Hanya para ilmuwan, pemerintah, dan orang-orang terpercaya dan terpandang di planet ini yang tahu.

Planet kami kecil. Hanya terdiri dari 15 pulau. Ukurannya juga sangat kecil. Hanya sebesar Pluto, tapi memiliki lapisan-lapisan seperti Bumi. Sayangnya, alamnya tidak sebagus Bumi. Kami hanya punya pegunungan, lembah, laut, danau, sungai, dan sedikit hutan. Nah, inilah yang sulit karena kami sangat membutuhkan sumber daya alam. Dengan jumlah hutan yang hanya sedikit, sulit bagi kami mendapatkan daging dan air yang baik. Akhirnya kami hanya mengandalkan pertanian, perkebunan, dan sungai. Tapi itu tidak cukup.

Itulah alasannya kenapa aku akan pergi ke Bumi lagi bulan depan. Aku dan para ilmuwan muda lainnya akan mempelajari alam dan kependudukan di sana. Dan kami akan pergi ke satu negara, Indonesia. Tentu saja ilmuwan pimpinan kami, Tiaco, sudah meminta izin pada pemerintahnya untuk melakukan penelitian mendalam mengenai keadaan alam Indonesia. Dan kami sudah diizinkan. Karena aku salah satu anggota penting untuk penelitian itu, maka aku diikutsertakan. Aku sudah pernah ke sana, sekali, tapi hanya meneliti keadaan lapisan atmosfernya. Kali ini, kami juga akan meneliti makhluk hidup, sumber daya, dan lapisan tanahnya. Dan aku, sebagai ahli hewan, harus ikut serta.

Dan tujuh hari lagi aku akan pergi ke Bumi.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar